Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LIPI Buka Suara soal Vaksin Virus Corona Bill Gates

lipi buka suara soal vaksin virus corona bill gates
Bill Gates (Getty Image)
NewsTekno - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengapresiasi keputusan Bill Gates yang mendanai penemuan dan produksi vaksin virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19).

Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Puspita Lisdiyanti mengatakan pendanaan dari Gates melalui Gates Foundation tersebut akan mempercepat penemuan vaksin Covid-19.

Puspita yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan ia berharap tindakan dari Gates ini bisa memancing pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk turut membantu mendanai riset vaksin Covid-19.

"Semoga di Indonesia juga banyak pengusaha yang dapat menyediakan dana riset," ujar Puspita kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/4).

Gates Foundation telah menjanjikan total US$250 juta untuk membantu pengembangan diagnostik, terapi, dan vaksin. Mereka juga membantu memperkuat sistem kesehatan Afrika dan Asia Selatan.

Puspita mengatakan Indonesia sendiri telah menyiapkan berbagai produk seperti alat-alat sterilisasi berbasis ultra violet dan ozon. Dalam waktu dekat akan dilakukan berbagai upaya deteksi virus Covid-19, uji klinis imunomodulator berbasis herbal Indonesia, alat ventilator, dan whole genome sequencing.

Sejak 26 Maret lalu LIPI mengadakan pelatihan penanganan Covid-19. Pelatihan ini diikuti 850 peserta yang akan dijadikan tim untuk deteksi virus COVUD-19 berdasarkan Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

"Pelatihan ini untuk pemenuhan kebutuhan  SDM terlatih dalam penanganan mikroorganisme patogen semacam COVID-19 seperti pemahaman aspek biosafety dan biosecurity," ujar Lilis.

Dihubungi terpisah, Ahli Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan perusahaan swasta atau suatu yayasan memegang peranan penting dalam program kesehatan di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Dicky yang pernah menjabat sebagai Kepala Kerja Sama Bilateral di Pusat Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan mengatakan banyak infrastruktur atau program pengendalian penyakit di berbagai negara berkembang terbantu dan terbangun dengan adanya dana hibah semacam serupa dengan yang dilakukan Bill Gates.

"Bill Gates sejak lama mensponsori banyak riset dan upaya pengendalian penyakit menular baik lewat dukungan pengembangan SDM, riset Obat dan Vaksin. Ini saya ketahui dan saya rasakan manfaatnya, karena saya juga terlibat di Global Fund untuk penanganan HIV TB, Malaria dan juga Global Alliance Vaccine," kata Dicky.

Dicky menjelaskan vaksin Covid-19 adalah salah satu exit strategy (jalan keluar) yang diperlukan untuk pandemi COVID-19. Vaksin menjadi jawaban terhadap fakta bahwa mayoritas kasus infeksi Covid-19 merupakan asymptomatic (tidak bergejala) menjadi faktor penyulit untuk dunia bisa mengendalikan Covid-19.

"Saat ini ada sekitar 43 riset vaksin Covid-19 di dunia, termasuk salah satunya di Brisbane Australia tempat saya bermukim. Riset vaksin Covid-19 di Australia sudah pada tahap uji pra klinik pada hewan yang diperkirakan akan perlu waktu 3 bulan," ujar Dicky.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI (2004-2009) Siti Fadilah Supari. Sebelumnya Siti membuat Indonesia jadi sorotan internasional setelah menggalang dukungan negara-negara lain untuk menggugat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penanganan wabah flu burung H5N1 pada 2005.

Siti melawan dengan tidak mengirimkan spesimen virus yang diminta WHO. Dia tak terima penanganan wabah harus mengikuti standar Global Influenza Surveillance Network (GSIN) karena tidak transparan dan berisiko dijadikan sebagai komoditas monopoli perdagangan vaksin. Tak hanya itu, ia juga mencurigai Blll Gates.

Upaya Siti membongkar dugaan konspirasi bisnis kesehatan dunia telah dituangkan ke dalam buku Saatnya Dunia Berubah (2008) disertai pemaparan literasi dan bukti-bukti data sepanjang dia jatuh-bangun menuntaskan wabah flu burung di Indonesia.

Terlepas dari polemik yang terjadi, Siti mendapat pengakuan dari dunia. Majalah The Economist di London, misalnya, menempatkan Siti sebagai tokoh yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak penyakit pandemik.

Bagaimana Anda melihat ilmuwan di penjuru dunia kini berlomba mencari vaksin covid-19, termasuk di antaranya Bill Gates yang mengucurkan dana besar untuk memodali riset vaksin?

Vaksin belum diperlukan pada fase ini. Fase sekarang virusnya masih berubah-ubah, tidak akan bisa ditaklukkan dengan vaksin. Dunia tidak butuh vaksin saat ini, ya kecuali Bill Gates yang sangat concern terhadap vaksin, bahkan sejak pertemuan di Davos 2017 dia sudah mengimbau negara kaya untuk menyiapkan vaksin bila ada pandemik.

Dan sekarang Bill gates [diberitakan] sudah mulai uji coba ke beberapa orang di suatu negara tertentu. Bill Gates juga [diberitakan] mengatakan untuk membuat vaksin paling cepat 18 bulan.

Saya tidak mencurigai Bill Gates. Tapi saya mempertanyakan Bill Gates pakai seed virus yang mana untuk membuat vaksin yang akan diuji coba ìtu? Padahal kata Bill Gates membuat vaksin itu membutuhkan waktu setidaknya 18 bulan [tapi sudah diberitakan Bill Gates mulai uji coba vaksin ke beberapa orang. [Blog Teknisi]

Sumber : CNN

Posting Komentar untuk "LIPI Buka Suara soal Vaksin Virus Corona Bill Gates"

close