Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Riset Covid, Kemenristek dan Inggris Guyur Puluhan Miliar

riset covid, kemenristek dan inggris guyur puluhan miliar
Ilustrasi riset Covid 19 (Getty Image)
NewsTekno - Pemerintah Inggris menyediakan total dana hibah hingga 26,8 miliar untuk mendanai riset sains dari Indonesia terkait Covid-19. Di sisi lain, Kemenristek/BRIN juga menyediakan total dana hibah sebesar Rp 26,4 miliar. Dana tersebut terbagi menjadi dua program.

Program pertama adalah 'Newton Fund Institutional Links 2020-KLN' , di mana pemerintah Inggris menyediakan dana hibah  hingga 400 ribu poundsterling atau sekitar Rp 7,6 miliar dan Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) juga menyediakan pendanaan hingga Rp6,4 miliar untuk kolaborasi riset sains dari Indonesia terkait Covid-19.

Dana tersebut disalurkan pemerintah Inggris melalui Newton Fund dari Department of Business, Energy and Industrial Strategy (BEIS).  Pendanaan bernama 'Newton Fund Institutional Links 2020-KLN' ini bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan sebagai konsekuensi dari pandemi global Covid-19.

"Newton Fund Institutional Links-KLN adalah salah satu contoh terbaik dari sinergi dan persahabatan antara Inggris dan Indonesia dalam menangani tantangan global. Covid-19 adalah krisis kesehatan yang mendesak dan belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak dapat diperkirakan ataupun memiliki batasan geografis," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (28/4).

Newton Fund Institutional Links  KLN 2020 akan mendanai ilmuwan-ilmuwan terbaik Inggris dan Indonesia untuk menghasilkan proyek riset terbaik dalam menangani tantangan terkait pandemi Covid-19, upaya pemulihan pasca Covid-19.

Tak hanya itu proyek riset juga terkait persiapan untuk menghadapi pandemi lainnya di masa depan dalam spektrum luas yang mencakup sektor-sektor-sektor energi, kesehatan, transportasi, maritim, humaniora-sosial, seni dan pendidikan, serta riset lintas sektor.

"Perjalanan kita menuju pemulihan membutuhkan seluruh negara untuk meningkatkan peran dan bekerja sama guna menangani dampak pandemi yang sangat besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan negara - negara di seluruh dunia, terutama masyarakat yang kurang mampu dan rentan," ujar Jenkins.

Newton Fund Institutional Links 2020 merupakan bagian dari strategi jangka menengah hingga jangka panjang Kemenristek-BRIN untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan mempersiapkan riset dan inovasi terhadap pandemi di masa mendatang.

Proposal proyek Newton Fund Institutional Links akan ditinjau oleh para penguji kelas dunia dari Inggris dan Indonesia. Periode penerimaan proposal dibuka mulai tanggal 21 April - 12 Juni 2020.

Program kedua adalah BEIS bersama Newton Fund juga mengumumkan Newton Fund Indonesia Impact Scheme (NFIIS) yang merupakan kemitraan BEIS, Kemenristek/BRIN, Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

NFIIS menyediakan dana hibah untuk para peneliti yang telah memperoleh dana Newton Fund dan dana dari Kemenristek/BRIN dan DIPI-LPDP dengan tujuan untuk mengoptimalisasi dampak dari kegiatan Newton Fund. Pendanaan hingga 1 juta poundsterling atau sekitar Rp19 miliar dari pemerintah Inggris dan Rp 20 miliar dari pemerintah Indonesia.

Periode pengiriman proposal dibuka hingga 15 Juni 2020. Sejak Newton Fund diluncurkan di Indonesia pada 2014 silam, British Council sebagai mitra pelaksana program telah mendukung 34 kolaborasi riset, melibatkan 46 institusi di kedua negara. [Blog Teknisi]

Sumber : CNN

Posting Komentar untuk "Riset Covid, Kemenristek dan Inggris Guyur Puluhan Miliar"

close